FAKTAMEDIA.ID – Komisi II DPRD Kota Tangerang mendorong Pemkot Tangerang untuk memfasilitasi para seniman musik atau musisi lokal yang ada di Kota Tangerang agar bisa berkembang.
Salah satunya yakni dengan menyiapkan wadah dan fasilitas bagi para seniman musik atau musisi untuk menyalurkan bakat dan karya-karya mereka, Selasa (11/10/22).
Wakil Ketua Komisi II Riyanto mengatakan, selama ini para musisi lokal berjuang sendiri dalam berkarya tanpa adanya wadah dan fasilitas yang memadai untuk mengembangkan bakat mereka.
“Kalau saya lihat sejauh ini memang tidak ada wadah bagi para musisi lokal untuk mengembangkan kreatifitas dan karya mereka,” katanya.
Selama ini, kata Riyanto, musisi lokal jalan sendiri-sendiri, tanpa ada yang memfasilitasi seperti misalnya dengan membuat wadah dan menyiapkan fasilitas bagi para musisi agar bisa berkembang.
Menurut politisi PPP tersebut, Pemkot Tangerang seyogyanya bisa melihat potensi dari bidang seni musik. Terlebih, Kota Tangerang sendiri tak kekurangan akan talenta seniman musik.
“Karena tidak adanya ruang atau wadah, sehingga mereka ini seperti liar, jalan sendiri-sendiri tanpa ada yang mengarahkan. Padahal dari musik ini kan juga bisa membawa harum nama daerah. Karena musik ini kan menghibur ya,” ucapnya.
Lebih jauh Riyanto mencontohkan, wadah dimaksud misalnya dengan disediakannya rumah atau panggung musik. Di situ, lanjutnya, selain sebagai ajang pentas para seniman musik, juga bisa dijadikan sebagai rumah untuk saling bertukar fikiran dalam mengembangkan industri musik lokal.
“Semacam rumah atau panggung musik gitu. Jadi ada wadahnya, mereka bisa berkumpul, berkreasi juga berkolaborasi antar musisi lokal. Tentunya ini ada sisi positifnya, karena juga salah satu upaya meminimalisasi potensi kegiatan-kegiatan yang cenderung negatif di kalangan anak muda,” imbuhnya.
Selain itu, dalam upaya membangun industri musik lokal, Pemkot dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bisa menggelar even musik atau ajang pencarian bakat yang dilakukan secara rutin.
“Misalnya dengan even atau festival musik yang rutin digelar, itu juga bisa menjadi wadah mereka untuk menyalurkan bakat seninya. Selain itu juga bisa merangsang semangat para pemuda untuk mengasah kemampuan mereka di bidang musik,” imbuhnya.
Bangun Industri Musik Lokal
Hak sama diutarakan anggota Komisi II DPRD Kota Tangerang Dedi Fitriadi sependapat dengan yang disampaikan Riyanto. Menurutnya, di Kota Tangerang sendiri banyak musisi lokal yang memiliki potensi untuk berkembang.
Bahkan, berpotensi untuk menembus industri musik nasional. Salah satu contohnya, Dedi mengaku memiliki keponakan yang dulu pernah berkiprah di kancah musik nasional bersama grup band Sifter.
“Agung (personel Band Sifter,red) itu keponakan saya. Jadi memang saya lihat kita punya potensi, tinggal Pemkot dan juga para stakeholder mau bersama-sama membantu dalam membangun industri musik lokal agar bisa berbicara di kancah nasional,” ujarnya.
Politisi Partai Demokrat ini juga berpendapat, fasilitas atau wadah yang disiapkan pemerintah daerah juga nantinya bisa disesuaikan dengan jenjang atau kapasitas dari musisi itu sendiri.
Bagi para penyanyi atau pemain musik misalnya, bisa disediakan panggung atau even-even musik untuk mereka menyalurkan kreasinya.
Sementara bagi musisi yang memiliki keahlian sebagai pencipta lagu, juga bisa difasilitasi dengan digelarnya ajang lomba cipta lagu dan lain sebagainya.
Untuk musisi yang memiliki kemampuan dalam hal operator recording misalnya, juga bisa disediakan studio recording bersama. Di situ musisi lokal yang ingin rekaman karya-karya mereka, bisa memanfaatkan studio recording bersama tersebut.
“Nah ini kan bisa saling sinergi. Di situ ada penyanyi atau pemain musik, juga ada pencipta lagu dan juga ada operator recording dan ada studio recording bersama. Ini kan bisa dikembangkan, agar ke depan industri musik lokal bisa menembus kancah nasional,” ucapnya.
Lebih jauh Dedi mengaku akan membahas persoalan ini bersama anggota Komisi II lainnya. Pihaknya, berupaya mencari solusi-solusi terbaik agar industri musik lokal di Kota Tangerang ini bisa berkembang.
“Kita juga kan pingin Kota Tangerang bisa seperti Bandung, Surabaya, Jogyakarta yang dikenal sebagai kota musisi atau seniman. Makanya kita akan coba bahas ini di tingkat komisi, seperti apa solusi-solusinya agar para musisi lokal bisa terfasilitasi,” pungkas Dedi. (ADV)