Thursday , November 21 2024

Anggota DPRD Sindir Kinerja Forum CSR Kota Tangerang Belum Optimal

Anggota DPRD Kota Tangerang Tasril Jamal menyebut kinerja Forum Tanggung JCSR Kota Tangerang belum optimal.

FAKTAMEDIA.ID – Anggota DPRD Kota Tangerang Tasril Jamal menyebut kinerja Forum Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau Corporate Social Responsibility (CSR) Kota Tangerang belum optimal.

“Tidak optimal karena kita sendiri tidak melihat hasil CSR apa yang ada di Tangerang ini,” ujar Tasril Jamal du gedung DPRD Kota Tangerang, Selasa (20/4/2021).

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa ini menuturkan, kinerja forum CSR di beberapa kota lain sangat optimal, karena dapat menggandeng perusahaan untuk turut terlibat dalam pembangunan kota.

“Coba cek di Semarang, Perusahaan di sana Dinas PU kasih program, terus dibantu programnya. Jadi, dia yang ngerjain, bukan duit yang ngambil. Jadi, drainase rapi,” tuturnya.

Dikatakannya, Forum CSR Kota Tangerang juga dapat menerapkan strategi tersebut untuk pembangunan kota seperti memecahkan persoalan banjir.

“Bukan uang CSR dikumpul forum, tapi kita enggak tahu dana CSR-nya dibawa ke mana,” katanya.

Tasril menambahkan, perusahaan terbuka, BUMN dan BUMD di kota seribu industri dan sejuta jasa ini begitu banyak jumlahnya.

Forum CSR Kota Tangerang pun harus bisa menggandeng perusahaan-perusahaan tersebut untuk turut serta dalam program CSR.

“Di sini perusahaan Tbk banyak dan mereka untungnya triliunan. Sedikitnya 2,5 persennya harus digunakan dana CSR. Ini ke mana,” tuturnya.

Tasril menyebut pandemi COVID-19 kini jangan dijadikan sebagai selimut atau alasan untuk tidak melakukan program.

DPRD Kota Tangerang akan melakukan pemanggilan kepada Forum CSR Kota Tangerang terkait kinerja yang tidak optimal itu.

“Ini saya minta Forum CSR kita panggil nanti, kita tanya. Yang jelas saya melihat tidak optimal,” ucapnya.

Ketua FTJSL Kota Tangerang Mulyanto mengatakan, pihaknya masih terus melanjutkan berbagai program dari program tahun sebelumnya.

“Mengingat situasi perekonomian yang belum memungkinkan, pandemi yang belum normal, para pelaku usaha perusahaan-perusahaan swasta, BUMN, BUMD yang kita konfirmasi masih belum dapat memberikan jawaban pasti untuk berkolaborasi programnya dengan FTJSL,” tuturnya. (asa)