FAKTAMEDIA.id – Dalam menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia, PEmerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Tangerang memberikan pelayanan NIB Merdeka.
Program yang dihadirkan untuk kepengurusan NIB secara door to door dengan 17 urusan perizinan, di tujuh lokasi dengan 30 petugas yang diturunkan.
Diketahui, door to door program NIB Merdeka berlangsung di Pasar Modern Moderland, Pasar Modern Banjar Wijaya, Plaza Baru Ciledug, Pasar Bersih Malabar, Pasar SHinta, Fresh Market Green Lake City dan Tangcity Mall.
Kepala DPMPTSP Kota Tangeramg Sugihharto Achmad Bagdja menjelaskan, ini sebagai langkah yang memudahkan para pelaku usaha untuk mengurus NIB secara gratis dan sehari jadi.
- BACA JUGA:
HUT ke-79 RI, Pemkot Tangerang Berikan Diskon Bayar PBB
Khususnya, memudahkan pedagang yang kurang mengetahui atau kurang familiar dengan proses urus NIB secara online di https://www.oss.go.id.
“Dengan NIB Merdeka ini, pelaku usaha tidak perlu meninggalkan atau bahkan tutup dagangannya untuk berkunjung ke MPP Kota Tangerang atau gerai layanan lainnya,” Jelas Sugihharto, Senin (5/8/24).
Kata Sugihharto, sejak Agustus 2021 hingga Agustus 2024 DPMPTSP Kota Tangerang telah menerbitkan 71.196 NIB.
“Seluruh pelaku usaha di Kota Tangerang diimbau untuk segera mengurus NIB secara online atau offline. banyak keuntungan dengan kepemilikan NIB, Selain usahanya tercatat secara resmi juga mempermudah OPD untuk memberikan pelatihan dan pembinaan,” papar Sugihharto.
- BACA JUGA:
Jadi Tuan Rumah IDCI, Nurdin: Genjot Pariwisata Olahraga
Dalam kesempatan ini, kata Sugihharto menjelaskan, DPMPTSP Kota Tangerang juga membagikan 1000 .Bendera Merah Putih, baik untuk para pedagang maupun masyarakat umum lainnya di lokasi NIB Merdeka.
“Ini sebagai bentuk sosialisasi ke seluruh masyarakat Kota Tangerang, untuk segera memasang bendera di rumahnya masing-masing atau di lapak dagangannya masing-masing selama sebulan penuh. Ini sebagai bentuk jiwa kebangsaan dan rasa patriotisme atau nasionalisme pada Indonesia tercinta,” tutup Sugiharto. (red)