FAKTAMEDIA.ID – Usai Paripurna Istimewa HUT Kota Tangerang ke-28, Wakil Ketua DPRD kota Tangerang Turidi Susanto meminta pemerintah kota untuk meninggalkan program rutin yang kurang berfaedah, dan harus difokuskan pada program yang lebih bermaslahat.
Karena, menurutnya Kota Tangerang kini sudah menginjak usia remaja, yakni 28 tahun. Sudah tidak perlu lagi bersolek.
“Kota Tangerang harus mempunyai terobosan-terobosan yang berbeda. Usia remaja ini harus punya program yang menyentuh apalagi dimasa pandemi ini,” kata Turidi diruang kerjanya seusai Paripurna HUT Kota Tangerang Ke-28 pada Minggu (28/2/21).
Baca juga: HUT Kota, Arief Sampaikan Capaian Penanganan Covid-19 dan Infrastruktur di Paripurna Istimewa
“Bahkan mengurangi mengefesiensi program-program rutin, ATK dan lainnya. Sekarang harus sudah lebih dewasa, tinggalkan bersoleknya karena sekarang zaman digital. Program bagaimana masyarakat Kota Tangerang ini ekonominya bertumbuh kembang,” sambung politisi partai Gerindra.
Lebih lanjut dikatakan Turidi, Pemkot sudah saatnya membenahi, karena pemerintah daerah bukan sebagai polesan tapi sebagai penyelesaian persoalan di masyarakat.
Peringatakn HUT kota Tangerang yang ke-28 merupakan usia dewasa, oleh karena itu kata dia, perlu adanya terobosan yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, seperti Peningkatan pelatihan kerja di kelurahan, meningakatkan Job Fair online disetiap Kecamatan, memang hal yang bagus untuk ditingkatkan pelaksanaanya.
Baca juga: Provinsi Banten Keluar Dari Zona Risiko Tinggi Covid-19
“ Pemerintah harus meningkatkan program latihan kerja bagi masyarakat dan Job Fair Online di setiap kecamatan secara masive,” tandasnya.
Sementara, terkait persoalan banjir yang kerap melanda Kota Tangerang, Turidi mengatakan Pemkot Tangerang harus berani melakukan terobosan-terobosan dalam penanggulangan banjir.
“Pemerintah daerah Kota Tangerang harus melakukan terobosan yang berani dan sporadis. Karena memang wilayah-wilayah yang terkena banjir ini, jujur aja itu sebenarnya ruang terbuka hijau,” kata dia tanpa mengungkap daerah mana saja.
Turidi berkata, area-area yang dulunya bekas resapan air, danau, persawahan kini berubah menjadi perumahan.
“Pemerintah harus punya keberanian memberikan sebuah tawaran kepada masyarakat, supaya bisa dipindahkan dan kemudian menjadi ruang terbuka hijau, agar semua permasalahan banjir terselasaikan,” ucapnya.
Untuk itu, di hari refleksi pembangunan Ke-28 HUT kota ini ia berharap Kota Tangerang berani melakukan pembebasan lahan untuk penanganan banjir. “Embung-embung dimaksimalkan,” cetus Turidi.
Menurutnya, Pemerintah Kota Tangerang tidak gagal dalam menangani persoalan banjir di kota layak huni ini.”Gak bisa dikatakan gagal, sebenarnya yang dilakukan sulit. Karena gini, logika saya siapapun pemimpinya selama tidak punya tindakan sporadis menurut saya akan gagal,” tegas dia saat ditanya apakah Pemkot Tangerang gagal menangani persoalan banjir.
“Intinya harus ada program sporadis dan berani melakukan terobosan. Misalnya appresial, tempat ini tidak layak untuk menjadi tempat hunian. Pemerintah dengan masyarakat bernegosiasi berkomunikasi secara intens,” katanya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Tangerang Gatot Wibowo berharap Kota Tangerang di usia Ke-28 menjadi kota yang betul-betul kota layak huni.
“Selamat ulang tahun untuk Kota Tangerang. Semoga di usia yang Ke-28 tahun Kota Tangerang semakin lebih baik dan menjadi kota yang betul-betul kota yang layak huni,” tuturnya.
“Mari bersama kita bangkit, bangun Kota Tangerang yang sama-sama kita cintai dan kita banggakan. Tangerang Ayo,” pungkasnya. (Red)