FAKTAMEDIA.id – Penghujung Tahun 2022, Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar bersama jajaran Kepala OPD dan anggota Komisi V DPRD Provinsi Banten melakukan kunjungan ke Kampung Ciboleger, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Jumat (30/12/2022).
Kunjungan ini menjadi momen Al Muktabar melepas kangen mengingat hanya dalam momen tertentu saja dirinya bisa bertemu dengan masyarakat Baduy.
Cuaca saat itu mendung ketika Al Muktabar bersama rombongan tiba di Terminal Ciboleger. Meski demikian, sambutan masyarakat Baduy dan sekitarnya begitu hangat menanti kedatangan ‘Abah Gede’. Rombongan disambut alunan seni tradisional Baduy, Angklung Buhun.
Al Muktabar disambut Jaro Saija didampingi warga Baduy. Dengan menggunakan pakaian khas Baduy lengkap dengan lomar-nya. Al Muktabar berjalan menyusuri anak tangga menuju kediaman Jaro Saija dengan diiringi kesenian tradisional.
Salam dan senyum terus disampaikan orang nomor satu di Provinsi Banten itu. Bahkan Al Muktabar sempat menggendong seorang anak kecil warga Baduy yang turut menunggu kehadirannya.
“Kemarin dikasih tahu, hari ini ada Abah Gede mau datang, makanya sejak pagi anak-anak ama warga lainnya menunggu sejak pagi,” kata Esih, salah satu warga Baduy.
Selain menggendong anak kecil, Al Muktabar juga memberikan paket bantuan sembako kepada warga yang ia lalui. Paket sembako terdiri dari minyak, beras, gula, teh, susu dan lainnya. Total ada sekitar 1.031paket yang akan dibagikan.
Di sudut sebuah rumah warga, Al Muktabar menghampiri seorang gadis kecil yang baru berusia 8 tahun sedang menenun dengan alat tradisional. Al Muktabar merasa kagum, karena di dunia luar itu merupakan hal yang sangat susah ditemui, apalagi di era sekarang ini.
Namun di suku baduy, hal itu masih terus dipelihara dan tetap eksis sampai kapanpun. Setibanya di rumah Jaro Saija, Al Muktabar bersama rombongan disambut dengan suguhan makanan tradisional dan juga duren asli Baduy.
Kepada Al Muktabar dan rombongan Jaro Saija mengucapkan terima kasih atas kunjungan yang dilakukan. Sebab, biasanya warga suku Baduy hanya bisa bertemu dengan ‘Abah Gede’ pada saat momen Seba Baduy yang dilaksanakan setiap satu tahun sekali.
“Tetapi ini mah pak Gubernurnya yang langsung datang ke sini. Ini merupakan sebuah kehormatan bagi kami didatangi oleh ‘Abah Gede’. Ini merupakan kunjungan pertama setelah beberapa bulan dilantik. Ini sebuah kehormatan bagi kami, mendapat perhatian khusus dari Pemerintah,” katanya.
Sementara itu, Pj Gubernur Banten Al Muktabar mengaku terharu dengan sambutan yang begitu hangat dari masyarakat Baduy. Sambutan itu seakan menjadi sebuah pelepas rasa kangen yang sudah lama dipendam antara pimpinan dengan masyarakatnya.
“Masyarakat Baduy bagi saya adalah sebuah komonitas yang harus terus dilindungi. Selain itu juga mereka mempunyai hak-hak yang sama dengan masyarakat pada umumnya. Maka dari itu, saya bersama seluruh jajaran pada hari ini membawa sedikit bantuan, mohon jangan dilihat dari nilainya karena tak seberapa,” katanya.
Al Muktabar juga berjanji akan terus memperhatikan dan mendengarkan segala aspirasi dari masyarakat Baduy. Karena sejatinya apa yang mereka aspirasikan itu merupakan bentuk dari perlindungan atas eksistensi mereka yang harus terus kita jaga bersama.
“Kita akan terus kembangkan Baduy ini sebagai wilayah destinasi budaya. Namun di samping itu, kita juga akan terus jaga kelestarian alam dan berbagai kesakralannya,” ucapnya. (Hms)