FAKTAMEDIA.id – Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mendampingi Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas saat melakukan monitoring Sistem Seleksi Elektronik Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SSE UM-PTKIN) Tahun 2023 di Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin (UIN SMH) Banten, Kota Serang, Selasa (30/5/2023).
Turut hadir pada kesempatan tersebut, Wakil Ketua MPR RI Yandri Susanto, Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Banten, Didik Farkhan Alisyahdi, Rektor UIN SMH Banten Wawan Wahyuddin, Walikota Serang Syafrudin, Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Banten Nanang Fatchurochman, sejumlah Rektor Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri se-Indonesia serta seluruh tamu undangan yang lainnya.
“Tadi saya mendengar dari Pak Menteri menyampaikan arahan kepada para calon mahasiswa dalam rangka memilih jurusan-jurusan untuk dedikasinya kepada ilmu pengetahuan khususnya di bidang keagamaan,” ungkap Al Muktabar.
Selanjutnya, Al Muktabar mengaku sempat melakukan diskusi dengan Menteri Agama terkait untuk dapat diterimanya semua calon mahasiswa PTKIN yang telah mendaftar pada SSE UM-PTKIN.
“Tadi saya berdiskusi dengan Pak Menteri karena peminatan atas pendidikan agama, kalau memungkinkan bagi yang memang keinginan untuk bisa tertampung,” katanya.
Selain itu, Al Muktabar juga menyampaikan terkait kondusifitas Provinsi Banten yang berjalan dengan baik.
“Saya juga melaporkan kepada beliau bahwa kondisi kita kondusif, kita terus bangun toleransi dan semua berjalan baik,” imbuhnya.
Sementara, Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas berharap pelaksanaan SSE UM-PTKIN dapat berjalan dengan lancar dan menghasilkan calon-calon mahasiswa yang terbaik.
“Kita monitoring penerimaan mahasiswa PTKIN, semua sudah berjalan bagus. Mereka lakukan secara online, meskipun secara on-site,” ujarnya.
“Saya mengecek dan tadi saya tanya jaringannya juga bagus, anak-anak juga kelihatan enjoy. Karena ruangan ujiannya juga nyaman,” sambungnya.
Pada kesempatan tersebut, dirinya juga mengusulkan ke depannya ujian masuk seperti ini menjadi prasyarat, sehingga semua peserta dapat diterima.
Lantaran, kata Yaqut, ke depan semua harus bisa beradaptasi dengan dunia digital. Sehingga mahasiswa dapat berkuliah tidak hanya secara offline, melainkan dapat berkuliah secara online apabila mahasiswa tersebut memiliki keterbatasan.
“Tetapi tentu itu harus disiapkan dengan infrastruktur yang mapan dan kuat, jadi tidak boleh juga asal-asalan. Kalau mau dilakukan secara hybrid perkuliahan itu kualitas jaringannya juga harus mumpuni,” jelasnya.
Sedangkan, Ketua Panitia Nasional PMB PTKIN Imam Taufiq mengatakan pada UM-PTKIN kali ini diikuti oleh 59 perguruan tinggi, 1.279 program studi, 77.733 daya tampung mahasiswa baru dan untuk yang telah mendaftar sebanyak 95.769 orang.
“Untuk program studi yang paling banyak diminati seluruh PTKIN yaitu program studi Pendidikan Agama Islam yang mencapai 13.404 pendaftar,” katanya.
Disampaikan, kegiatan SSE UM-PTKIN dilaksanakan selama 7 hari sejak 29 Mei 2023. Dirinya juga berharap hal tersebut dapat berjalan dengan lancar.
“Mudah-mudahan acara ini bisa berlangsung hingga paripurna dan baik,” tandasnya. (hms)