Tuesday , September 17 2024

Banjir Bandang, Ratusan Ribu Hektare Hutan Kalsel Jadi Perkebunan Kelapa Sawit

Banjir Bandang, Ratusan Ribu Hektare Hutan Kalsel Jadi Perkebunan Kelapa Sawit
Karena tutupan hutannya berkurang drastis, kemampuan menampung air jadi berkurang.

FAKTAMEDIA.ID, Kalsel – Greenpeace Indonesia menduga banjir bandang melanda Kalimantan Selatan lantaran Daerah Aliran Sungai (DAS) telah kehilangan sekitar 304.225 hektar tutupan hutan sepanjang 2001-2019. Sebagian besar sudah berubah menjadi perkebunan kelapa sawit.

Seperti yang di lansir CNNIndonesia.com,  Juru Bicara Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia Arie Kompas menjelaskan bahwa DAS itu merupakan wilayah yang seharusnya menampung air hujan di Kalimantan Selatan. Namun karena tutupan hutannya berkurang drastis, kemampuan menampung air jadi berkurang.

“Kalau dari pantauan kita, 2001 sampai 2019 sekitar 304.225 hektar kehilangan tutupan hutan di situ. Itu yang menunjukkan daya tampung pendukung hutan di daerah itu sudah menurun drastis,” katanya saat dihubungi, Senin (18/1).

Ia menjelaskan bahwa Kalimantan Selatan memiliki dua DAS yang menjadi penampung air hujan guna menghindari banjir, yakni DAS Barito dan DAS Maluka. Keduanya berada di area Pegunungan Meratus.

Namun, kata dia, kian tahun deforestasi di wilayah tersebut semakin masif. Ini tak lain karena konsesi kelapa sawit sampai lubang tambang yang terus menjarah tutupan hutan di sana.

“Itu di bawah kaki Gunung Maratus dihajar sama sawit. Di sisi lain memang Banjarmasin masih terpengaruh pasang surut juga. Ketika air pasang akan memperparah banjir,” tuturnya.

Masifnya angka deforestasi masih menjadi permasalahan lingkungan yang sarat ditemukan.

Mengutip data Forest Watch Indonesia dalam laporan “Angka Deforestasi Sebagai Alarm Memburuknya Hutan Indonesia”, rasio hutan di Kalimantan hanya memenuhi 47 persen dari total daratan per 2017.

Angka deforestasi yang terus meningkat setiap tahun. Pada tahun 2000, tutupan hutan alam di Kalimantan mencapai 33,2 juta hektar. Kemudian turun menjadi 28,3 juta hektar tahun 2009.

Salah satu faktor dari penurunan luas tutupan hutan adalah masifnya jumlah konsesi yang memanfaatkan kawasan hutan dan lahan. FWI mencatat hingga 2017 terdapat 32 juta hektar hutan alam yang sudah dibebani izin berusaha.

Khusus untuk Kalimantan, besaran paling luas yakni 12,8 juta hektar hutan yang dilepas untuk izin usaha. Angka itu terdiri dari 5,2 juta hektar untuk Hak Pengusahaan Hutan (HPH), 756 ribu untuk Hak Tanaman Industri (HTI), 642 ribu untuk perkebunan kelapa sawit dan 1,5 juta untuk tambang.

Sebelumnya, banjir terjadi di sejumlah daerah di Kalimantan Selatan. Ada 10 kabupaten/kota yang terdampak pada Minggu (17/1). Jumlah pengungsi mencapai 112.709 jiwa lantaran 27.111 rumah terendam banjir.

Data sementara yang dihimpun BNPB, korban meninggal dunia sebanyak 15 orang. Sebanyak 7 orang di antaranya dari Kabupaten Tanah, 3 orang dari Kabupaten Hulu Sungai, 1 orang dari Kota Banjar Baru, 1 orang dari Kabupaten Tapin dan, 3 orang dari Kabupaten Banjar. (red)