FAKTAMEDIA.ID – Perum Bulog mendapatkan penugasan impor daging kerbau India sebanyak 80.000 ton. Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, impor tersebut akan dilakukan secara bertahap menjelang Idul Fitri 1442 Hijriah yang jatuh pada bulan Mei 2021 mendatang.
“Kita mengajukan untuk impor daging khususnya untuk menghadapi puasa dan Lebaran karena kebutuhan itu meningkat. Sehingga kita dari jauh-jauh hari sudah ajukan dan ini sudah diputus di rakortas (rapat koordinasi terbatas) bahwa Bulog dapat jatah penugasan untuk impor daging kerbau 80.000 ton, tunggal,” ungkap pria yang akrab disapa Buwas tersebut dalam konferensi pers virtual, Rabu (3/2/2021).
Buwas menjelaskan, distribusi daging kerbau India itu dilakukan bertahap karena menyesuaikan kebutuhan, dan mencegah harga daging sapi lokal anjlok di pasar.
Baca juga: Bio Farma terima 10 Juta Dosis Bahan Baku Vaksin Covid-19 buatan Sinovac
“Awal-awal ini kita sudah akan melakukan impor secara bertahap sesuai dengan kebutuhan pasarnya. Tidak terus kita dapat 80.000 ton langsung impor semua. Itu siapa yang mau beli? Itu juga untuk menjaga stabilitas harga daging lokal. Jangan sampai impor sampai, langsung jatuh harga daging lokal,” urainya.
Saat ini, pihaknya baru akan melakukan lelang untuk menetapkan supplier daging kerbau dari India yang akan mengirim ke Indonesia.
“Kita belum melakukan lelang, karena suratnya baru kita dapat, kita baru membuat administrasi surat yang nanti ditindaklanjuti dengan undangan secara terbuka kepada para calon supplier yang akan menjual daging kerbau kepada kita. Cepat atau lambatnya tergantung daripada suppliernya sendiri,” tutur Buwas.
Baca juga: Melanggar Prokes, Gubernur NTB Berenang bareng Puluhan Pejabat
Selain menyesuaikan kebutuhan dalam negeri, distribusi daging kerbau India itu juga disesuaikan dengan kemampuan supplier.
“Karena bisa jadi India tiba-tiba lockdown. Oleh karena itu nanti kita bagi dengan kemampuan supplier di sana, bisa saja 1 bulan itu 10.000 ton, 50.000 ton, tergantung kemampuan supplier di sana secara bertahap. Tapi kita sih berharap kebutuhan kita dalam 1 tahun sesuai kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi dengan kuota yang direalisasi Bulog yaitu 80.0000 ton,” ujar Buwas.
Namun, Buwas memastikan apabila supplier sudah ditetapkan, proses distribusinya bisa berjalan dengan cepat. Dengan itu, maka ia menjamin kebutuhan daging dalam negeri bisa terpenuhi.
“Daging itu mereka juga menjamin, walaupun nanti secara bertahap. Tapi mereka menyanggupi karena ada kontrak. Begitu ada kontrak lalu ada keterlambatan, yang menanggung itu mereka (supplier di India),” pungkasnya. (red)