FAKTAMEDIA.id – Penduduk Kota Tangerang berisi berbagai etnis yang heterogen, mulai dari pedagang muslim dari Timur Tengah hingga kaum Tionghoa yang bermukim di pinggir Sungai Cisadane, yang kini dikenal sebagai Cina Benteng.
Diluar itu, Kota Tangerang telah diisi beragam masyarakat dari berbagai daerah dengan kekayaan budanya masing-masing.
Melihat potensi itu, Kota Tangerang memiliki Festival Budaya yang digelar disetiap tahunnya. Sebuah event yang menampilan keragaman budaya, mulai dari tradisi, adat istiadat hingga kebiasaan masyarakat dalam sebuah tampilan.
Festival Budaya Kota Tangerang pun selalu sukses menjadi daya tarik wisatawan berbagai daerah.
Mengentaskan kesenian lokal, Pemkot Tangerang setiap tahunnya menyalurkan alat musik hadroh, rebana dan matras kepada 50 sanggar dan padepokan yang tersebar di 13 Kecamatan.
Selain itu, menghidupkan seni budaya di ruang publik lewat Rumah Budaya Betawi Udik, di Jalan Raden Saleh, Kecamatan Karang Tengah.
“Hadirnya rumah budaya tak hanya untuk melestarikan kebudayaan Kota Tangerang, namun para pengunjung yang datang diharapkan dapat mempelajari kesenian Betawi seperti silat beksi dan belajar membuat kopi khas Kota Tangerang secara langsung di kedai Harum Manis,” ungkap Rizal Ridolloh, Kepala Disbudpar, Kota Tangerang.
Lanjutnya, Kota Tangerang juga memiliki kekayaan warisan budaya tak benda yaitu gambang kromong, bakcang dan silat beksi. “Tak hanya kekayaan budaya, dibawah Disbudpar Kota Tangerang juga memiliki 230 taman temasuk jalur hijau, 29 diantaranya ialah taman tematik. Seperti Taman Gajah, Taman Potret, Taman Pisang, Taman Bambu dan banyak lainnya,” katanya.
Kota Tangerang pun menjadi kota yang menyediakan program santunan asuransi pohon tumbang di ruang terbuka publik, ini merupakan kota pertama dan satu-satunya di Provinsi Banten.
“Ada 33 ribu pohon di Kota Tangerang yang telah diasuransikan. Dimana korban pohon dapat mengklaim santunan sebesar Rp50 juta untuk korban fisik dan meninggal serta Rp20 juta untuk kerusakan bangunan dan benda bergerak,” jelasnya.
Sebagai informasi, Kota Tangerang menyediakan oksigen sebanyak 3.894.000 kilo per tahun, melalui pemeliharaan rutin pohon di Kota Tangerang, dengan asumsi oksigen senilai Rp97.350.000.000. (Hms)