FAKTAMEDIA.ID – Ketua Grup Kerja Sama Antar Parlemen (GKSB) DPR RI – Parlemen Ukraina Sugeng Suparwoto mengatakan bahwa Indonesia dan Ukraina memiliki potensi kerja sama yang perlu semakin ditingkatkan.
Potensi kerja sama tersebut, sebut Sugeng di antaranya adalah kerja sama di bidang ekonomi, budaya, pendidikan dan teknologi.
Dalam bidang teknologi misalnya, teknologi pertahanan, pertanian termasuk teknologi dalam pengolahan minyak nabati, Ukraina memiliki potensi yang besar.
“Ini sangat diperlukan teknologi-teknologi itu untuk Indonesia. Sebaliknya kita juga bisa terus-menerus mengembangkan kerja sama bagaimana Ukraina sebagai negara Eropa timur dari merupakan pintu kita ke Eropa barat dan seterusnya,” ujarnya usai pertemuan GKSB DPR RI-Parlemen Ukraina dengan Dubes Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamiamin, di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Rabu (19/1/2022).
Ketua Komisi VII DPR RI ini menambahkan bahwa Indonesia dan Ukraina sepakat untuk terus meningkatkan kerjasama bilateral, termasuk dalam membangun isu-isu tertentu yang berbasis peaceful atau penyelesaian masalah apapun secara damai dalam forum-forum unilateral.
BACA JUGA: Dua Pasien Konfirmasi Varian Omicron Meninggal Dunia
“Melalui forum-forum IPU misalnya, itu akan terus kita kembangkan kerjasama itu, sehingga InsyaAllah bangsa Indonesia dan Ukraina di mana kita juga umat muslim demikian juga di Ukraina ada umat muslim yang besar juga, dapat menciptakan sebuah tata nilai baru bagi pemahaman dunia bahwa dunia ini harus damai dibangun bersama dengan religiusitas itu justru membangun bahwa muslim itu rahmatan lil alamin, muslim untuk semuanya,” tambahnya.
Selain membahas mengenai kerja sama kedua negara, dalam pertemuan tersebut, Sugeng mengatakan bahwa kedua negara juga telah membangun kebersamaan tentang bagaimana bersama-sama menjaga suhu bumi dan menekan emisi karbon meski diakui hal tersebut tidaklah mudah.
“Itu sangat sulit dimana fosil yang tetap menjadi andalan kita dalam energi, tetapi kita sepakat tadi, bahkan Ukraina menawarkan teknologi-teknologi tertentu, teknologi nuklir misalnya, pengalaman Chernobyl misalnya yang bisa menjadi pengalaman kita. Tetapi sampai hari ini Ukraina 51 pesen lebih energinya adalah dari nuklir karena itulah energi yang ini tentunya kita terus-menerus akan belajar. Kenapa kita mengenal apa yang disebut dengan bauran energi,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Dubes Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamiamin usai pertemuan tersebut mengatakan berbagai kerja sama antar sebuah negara diawali dari komunikasi antar parlemen.
BACA JUGA: Garuda (GIAA) Gandeng Walt Disney Hadirkan Merchandise Ikonik
Untuk itu dalam pertemuan tersebut berbagai poin kerjasama dibahas antara Indonesia dan Ukraina, baik mengenai energi, teknologi, pendidikan, pariwisata, bahkan mengenai obat-obatan.
“Hal yang paling penting adalah bagaimana menjaga komunikasi, maka nantinya saya akan membantu agar (Parlemen Indonesia) bisa berkunjung ke Ukraina. Ini sangat penting. Saya juga berharap Parlemen Indonesia akan tetap menjadi partner Ukraina yang kuat dan dapat diandalkan,” ungkap Vasyl.
Vasyl menambahkan salah satu yang sedang dibangun antara Ukraina dan Indonesia adalah dialog antar umat muslim dari kedua negara. Sehingga kedua negara dapat saling memberikan dukungannya.
Selain itu, Vasyl juga berharap bahwa dalam penyelenggaraan IPU ke-144 di Nusa Dua nantinya, situasi Covid-19 sudah mulai membaik, sehingga delegasi-delegasi parlemen tidak perlu menjalani karantina. (Rls)