FAKTAMEDIA.id – Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Banten meluncurkan e-dasawisma, aplikasi pendampingan keluarga stunting pada Peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK Ke-50 di Pendopo Gubernur Banten, KP3B Curug, Kota Serang. Kamis, (15/12/2022). Penanganan stunting menjadi salah satu fokus Pemerintah Provinsi Banten.
“Aplikasi e-dasawisma merupakan dukungan dalam pelaksanaan program pendampingan keluarga stunting dan keluarga berisiko stunting di Provinsi Banten,” ungkap Ketua TP PKK Provinsi Banten Tine Al Muktabar.
“Dengan aplikasi yang berbasis informasi dan laporan ini, bisa menjadi sebuah program percepatan pendampingan stunting di tataran keluarga ataupun para pengurus itu sendiri,” tambahnya.
Dijelaskan, aplikasi e-dasawisma merupakan terobosan baru hasil kolaborasi TP PKK Provinsi Banten dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang lahir sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat dalam menekan angka stunting.
“Melalui penggunaan aplikasi ini secara tidak langsung kita bisa memonitor keluarga stunting atau keluarga yang berisiko stunting, untuk kemudian bisa kita lakukan intervensi,” jelas Tine.
“Di dalam aplikasi tersebut,terdapat beberapa fitur yang dapat dimanfaatkan oleh para kader (pendamping), keluarga stunting dan masyarakat umum seperti fitur edukasi, pelaporan dan fitur e-learning,” ungkapnya.
Dijelaskan Tine, dalam fitur edukasi terdapat materi atau informasi yang bisa diakses para pengguna terkait dengan pola hidup sehat, makanan bergizi, sanitasi yang baik dan asupan makanan bergizi bagi anak.
Kemudian, lanjutnya, ada juga fitur pelaporan, digunakan sebagai sarana komunikasi dua arah antara pendamping dengan pemangku kebijakan terhadap persoalan yang dihadapi di lapangan. Sehingga dengan begitu, Pemerintah bisa mendapat gambaran untuk melakukan intervensi.
“Sedangkan untuk fitur e-learning diberikan kepada para kader untuk melakukan diskusi atau membagi pengalaman (sharing) yang telah dilakukan agar bisa dibagikan kepada kader lainnya untuk menambah wawasan (knowledge),” jelasnya.
Tine juga berharap dengan adanya aplikasi edukasi dan pelaporan e-dasawisma ini dapat menjadikan para pengurus menggerakan semua kinerjanya untuk melakukan pendampingan stunting yang bisa dilakukan pada keluarga yang ada di pelosok daerah di Provinsi Banten.
“Melalui aplikasi ini juga ada sekolah berbasis online untuk para kader sehingga saya harap kader-kader ini mampu mendampingi keluarga yang beresiko stunting,” ungkapnya.
Di kesempatan yang sama, Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan Pemerintahan Provinsi Banten mendukung TP PKK Provinsi Banten berkolaborasi dalam memberikan solusi bagi permasalahan masyarakat Banten terutama dalam hal stunting.
“Dengan kita bekerja sama, semua program bisa dilakukan dengan cepat dan tepat hingga mampu memberi manfaat bagi lingkungan dan masyarakat,” jelasnya.
Dikatakan Al Muktabar, kolaborasi yang dilaksanakan oleh TP PKK Provinsi Banten ini merupkan kerjasama yang tepat. Dengan penggunaan teknologi dalam penanganan stunting ini bisa membantu pengambilan langkah perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban secara aktif berdasarkan data dilapangan.
“Maka dari itu, ini adalah kerja sama yang tepat, dimana PKK juga harus disertai dengan teknologi-teknologi kekinian karena di tangan PKK lah ada banyak permasalahan keluarga yang harus diselesaikan,” jelas Al Muktabar.
Al Muktabar berharap, program penanganan stunting yang kini sudah mulai berbasis teknologi mampu memberikan output dan outcome dalam memberdayakan masyarakat Banten.
“Segala ikhtiar sekecil apapun, saya harap mampu berdampak positif bagi masyarakat Banten yang selalu kita yakini bahwa Indonesia Maju Banten Maju,” pungkasnya.
Sebagai Informasi, acara ditutup dengan pembagian hadiah yang diberikan kepada para kader-kader PKK se-Provinsi Banten dalam rangka memperingati Hari Kesatuan Gerak (HKG) yang Ke-50 tingkat Provinsi Banten. (Hms)