Monday , November 25 2024

Pj Sekda Virgojanti Ungkap Beberapa Prioritas Pemprov Banten

Pj Sekda Virgojanti Ungkap Beberapa Prioritas Pemprov Banten
Pj Sekda Virgojanti Ungkap Beberapa Prioritas Pemprov Banten.

FAKTAMEDIA.id – Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Provinsi Banten Virgojanti mengungkapkan beberapa prioritas Pemerintah Provinsi Banten pada Tahun Anggaran 2024.

Di antaranya: penanganan stunting, gizi buruk, kemiskinan ekstrem, dan pengendalian inflasi.

“Untuk penanganan kemiskinan masih menjadi prioritas Pemprov Banten,” ungkap Virgojanti, Rabu (10/1/2024).

Selanjutnya, kata Virgojanti, dalam upaya menekan angka kemiskinan di Provinsi Banten pihaknya akan melihat hasil rekomendasi-rekomendasi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten mengenai wilayah dan faktor yang mempengaruhi angka kemiskinan.

BACA JUGA: Pj Gubernur Banten Serahkan DPA SKPD APBD TA 2024

“Dari rekomendasi BPS kita lihat juga bagaimana, wilayah mana saja. Sehingga program itu dapat tepat sasaran,” katanya.

Sebagai upaya menurunkan angka kemiskinan, Pemprov Banten telah menyiapkan tiga strategi. Mulai dari strategi mengurangi beban pengeluaran, mengurangi kantong-kantong kemiskinan dan meningkatkan pendapatan.

Ketiga strategi tersebut nantinya akan dilakukan oleh sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Lingkungan Pemprov Banten dengan berbagai program kegiatannya selama tahun anggaran 2024.

Sebelumnya, Pj Gubernur Banten Al Muktabar menuturkan Pemprov Banten bersama seluruh Kabupaten dan Kota terus menggiatkan pembangunan yang sudah diformulasikan di masing-masing APBD Tahun 2024. 

BACA JUGA: Presiden Jokowi Resmikan Jembatan Cisadane A dan B

Al Muktabar memastikan terus konsisten untuk mengimplementasikannya, karena itu bagian dari gerakan reformasi birokrasi tematik berdampak yang sudah dilaunching beberapa tahun lalu.  

“Saya pastikan formulasi APBD di Provinsi serta Kabupaten dan Kota mendukung ke arah pembangunan tematik itu seperti penanganan stunting, gizi buruk, peningkatan investasi serta penanggulangan kemiskinan ekstrem,” pungkasnya. (red)