FAKTAMEDIA.ID – Kecakapan berkomunikasi di depan khalayak umum (public speaking) bukanlah sesuatu yang mudah. Namun bukan berarti hal itu tidak bisa dipelajari.
Keterampilan ini membutuhkan gabungan wawasan, keberanian serta tentu saja jam terbang. Serta harus mau belajar.
Untuk itulah, Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Banten menggelar pelatihan public speaking di Ruang Badan Anggaran (Banang) Gedung DPRD Kota Tangerang, Selasa (24/5/22) siang.
Dalam kesempatan tersebut, turut hadir sebagai pemateri anggota DPRD Provinsi Banten, Sri Hartati, Ketua KPPI Banten Encop Sofia. Sementara dari Kota Tangerang, ada anggota DPRD seperti Suparmi dari Fraksi PDI Perjuangan serta Yatmi Fraksi PKS Kota Tangerang.
Para peserta sendiri adalah perempuan-perempuan yang rata-rata aktif di organisasi baik parpol maupun organisasi kemasyarakatan/kepemudaan.
Kepada wartawan, Sri Hartati menyatakan, kebutuhan komunikasi menjadi penting untuk sebuah perjuangan, baik perempuan maupun laki-laki.
Sebab ketika seseorang bisa berkomunikasi dengan baik, maka dia akan dengan leluasa atau percaya diri mampu mempengaruhi orang lain, baik dalam kapasitas sebagai pengurus partai maupun sebagai anggota DPRD.
“Ketika kita tidak memiliki public speaking yang baik, rasanya kita kurang percaya diri, untuk itulah pelatihan-pelatihan seperti ini tentunya menjadikan perempuan-perempuan khususnya di Banten menjadi percaya diri,” ujarnya.
Dia menambahkan, selama ini faktor dominan perempuan masih kurang dalam berkomunikasi di hadapan massa adalah karena faktor tidak biasa.
“Ketika sudah biasa ya sebetulnya sudah nggak ada masalah. Faktor satu lagi adalah banyak yang tidak berani mencoba. Padahal kan kalau berani mencoba sebenarnya sudah beres,” jelasnya.
Dia mengatakan, kata kunci bagi perempuan agar bisa public speaking-nya baik adalah mau belajar. “Kata kuncinya adalah mau belajar,” terangnya.
Sementara anggota DPRD Kota Tangerang Suparmi juga dalam penjelasannya di hadapan peserta menyampaikan pentingnya perempuan memiliki kemampuan public speaking yang baik.
“Melalui public speaking yang baik pula, kita mampu menyampaikan pandangan dan gagasan kita kepada khalayak agar bisa dicerna dengan baik juga,” terangnya. (Asf)