FAKTAMEDIA.id – Kepala Desa (Kades) Mongpok, Kecamatan Cikeusal, Bana dan Kader Keluarga Berencana Desa Cikeusal, Kecamatan Cikeusal, Pipih Supinah meriah penghargaan Stunting Heroes Awards 2022 dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Banten.
Bana dinilai sebagai Ketua Pelaksana Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Desa/Kelurahan Terbaik dan Pipih Supinah sebagai Kader Keluarga Berencana Terbaik.
Proses penyerahan penghargaan secara seremonial diserahkan oleh Kepala Staf Kepresidenan Indonesia Jendral TNI (Purn) Moeldoko dan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BKKBN Provinsi Banten, Dadi Ahmad Roswandi di di Hotel Horison Ultima Ratu Kebon Jahe Kota Serang pada Senin, 31 Oktober 2022 malam.
Turut hadir Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar, Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa dan perwakilan kepala daerah se Provinsi Banten.
Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa bersyukur atas penghargaan yang di raih Kades Mongpok dan Kader KB Desa Cikeusal yang bisa berdampak memotivasi masyarakat untuk mencegah stunting. Begitupun kader KB Desa Cikeusal memotivasi masyarakat untuk mencegah stunting.
“Penghargaan ini sifatnya hanya sebagai rangsangan motivasi, tapi bagi kita, bagi pemerintah, bagi seluruh stakeholder, dan seluruh masyarakat menanggulangi stunting ini merupakan kewajiban mutlak, kewajiban ada atau tidak ada penghargaan adalah menjadi kewajiban kita karena ini untuk mempersiapkan generasi muda yang akan datang,” ungkapnya.
Lantaran, kata Pandji, pihaknya tidak ingin nanti mewariskan anak-anak muda, anak-anak kedepan anak-anak stunting, anak anak yang tidak berkualitas.
Oleh karena itu maka pihaknya memberikan sosialisasi, pemahaman kepada masyarakat terutama ibu hamil, pasangan suami istri (pasutri).
“Kita mengimbau untuk hati-hati merawat anak selama seribu hari kehidupan dari sejak mulai embrio sampai di tahun masa sesudah kelahiran, itulah masa seribu hari kehidupan untuk menjaga kualitas anak-anak kita di masa yang akan datang jangan sampai ada stunting, jangan sampai anak anak kita menjadi stunting,”ucapnya.
Pandji menegaskan, ada atau tidak adanya penghargaan menjadi kewajiban semua pihak untuk mencegah dan menanggulangi stunting.
“Kalau pun ada ini adalah bonus kerja keras kita, Alhamdulillah ada lurah dan penggerak KB mendapatkan penghargaan. Mudah-mudahan ini menjadi perangsang bagi yang lain, desa-desa lain, kecamatan-kecamatan lain untuk sama-sama mencegah stunting lebih optimal lagi,”tandasnya.
Kader Keluarga Berencana Desa Cikeusal, Kecamatan Cikeusal, Pipih Supinah mengaku masih menjadi PR (pekerjaan rumah) dirinya meskipun meriah penghargaan sebagai Kader KB terbaik dari BKKBN Provinsi Banten.
“Saya harus lebih semangat lagi memberikan penyuluhan kepada masyarakat, jadi tidak berhenti sampai disini saya akan lebih semangat lagi,”ujarnya.
Diketahui berdasarkan data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) pada tahun 2019 kasus stunting di Kabupaten Serang sebanyak 39,43 persen dan tahun 2021 menurun menjadi 27,3 persen.
Sedangkan untuk total prevelensi nya stunting 27,2 persen menurun dari 36,4 persen, totalnya dalam satu tahun yakni 12,4 persen salah satu tertinggi di Provinsi Banten. (*)