Friday , November 22 2024

Mengenal Komunitas Perempuan Berkebaya di Kota Tangerang

Mengenal Komunitas Perempuan Berkebaya di Kota Tangerang
Mengenal Komunitas Perempuan Berkebaya di Kota Tangerang

FAKTAMEDIA.id – Melestarikan kebaya sebagai busana tradisional Indonesia terus dilakukan oleh Komunitas Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI) Tangerang Raya.

Dalam setiap kegiatannya, PBI mengedukasi dan mengajak masyarakat menjadikan kebaya sebagai busana keseharian.

Ketua PBI Tangerang Raya, Artati Yudhiwati mengatakan, PBI Tangerang Raya dideklarasikan pada 13 Agustus 2022 bertepatan di momen menyambut HUT Kemerdekaan RI.

Terbentuknya PBI Tangerang Raya merupakan cabang ke 10 yang hadir di Indonesia. Adapun daerah lainnya seperti Bogor, Yogyakarta, Bali, Jakarta, Sumatera Utara, Banten, Salatiga, Pekalongan dan Banyumas.

BACA JUGA: DLH Kota Tangerang Imbau Warga Intensifkan Pembuatan Biopori

“Satu tahun berdiri PBI Tangerang Raya telah memiliki anggota mencapai 90 orang yang tersebar di Kota Tangsel, Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang. Anggota PBI berasal dari beragam kalangan mulai dari Ibu Rumah Tangga, ASN, Wiraswasta, mahasiswa, dan lainnya,” ungkap mbak Yudhi sapaan akrabnya.

Sejak dideklarasikan, PBI menggelar berbagai kegiatan sosialisasi dan pengenalan kebaya sebagai busana tradisional Indonesia yang dapat dikenakan dalam berbagai aktivitas kepada masyarakat terutama generasi muda.

“Kami telah mengadakan Kebaya Goes to Campus, lomba fashion show berkebaya, parade berkebaya, ke pasar bareng berkebaya, sarapan bareng berkebaya dan bugar berkebaya dan lainnya,” kata dia.

Ia mengatakan melestarikan kebaya dengan menggunakannya dalam setiap aktivitas.

“Menggunakannya sesering mungkin dan dalam kesempatan apapun, Ada anggota PBI yang bersepeda, bersepatu roda pakai kebaya, saat ini sudah ada kebaya berbahan khusus menyerap keringat,” paparnya.

BACA JUGA: Pemkab Serang Terapkan Penggunaan IKD bagi Masyarakat

Keseharian menggunakan kebaya juga dilakukan Yudhiwati sebagai seorang notaris diikuti juga oleh salah satu putrinya. “Setiap hari saya pakai kebaya kecuali jika ada acara formal yang mengharuskan menggunakan jas,” katanya.

Menurutnya dengan sosialisasi dan pengenalan penggunaan kebaya dalam berbagai aktivitas akan menarik perhatian masyarakat untuk mengikutinya.

“Contohnya ketika kita ke Pasar berkebaya, masyarakat akan lihat wah ternyata berkebaya itu modis, berkebaya dapat dipakai tidak hanya di acara khusus saja, kalau dulu kita lihat yang berkebaya orangtua kita, sekarang kita lestarikan dengan berkebaya di aktivitas sehari-hari,” pungkasnya. (red)