FAKTAMEDIA.ID – Bupati Tangerang A. Zaki Iskandar meninjau langsung lokasi Kampung Tangguh Jaya yang berlokasi di RW 15 dan RW 10 Kelurahan Bojong Nangka Kecamatan Kelapa Dua, selasa (23/2/21).
Dalam kesempatan tersebut Bupati yang didampingi oleh Camat Kelapa Dua dan Lurah Bojong Nangka tiba di lokasi Kampung Tangguh RW 15. Fasilitas yang ada menjadi perhatian Bupati, seperti ruang isolasi untuk penderita COVID-19 dan juga ruangan logistik penyimpanan alat kesehatan, serta lumbung pangan yang dikelola oleh masyarakat.
Bupati mengatakan, Kampung Tangguh Jaya RW 15 di bawah binaan Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya ini, mudah-mudahan ini menjadi percontohan Kampung Tangguh Se-Kabupaten Tangerang karena fasilitas yang dimilikinya lengkap termasuk untuk ketahanan pangan dari masyarakat itu sendiri.
Baca juga: Informasi Prakiraan Cuaca Penting untuk Kesiapsiagaan Bencana
Salah satu lokasi ataupun wilayah yang memiliki kasus positif COVID-19, tambah Bupati paling tinggi adalah Kecamatan Kelapa Dua dan Kelurahan Bojong Nangka sehingga menjadi fokus Pemerintah Kabupaten Tangerang pada saat ini.
“Saya berharap tidak hanya di RW 15 dan 10 ini tetapi di RW lain ataupun di kelurahan lain bahkan di kecamatan-kecamatan lain bisa mengikuti dan mempraktekkan konsep dari kampung tangguh ini dan saya mengucapkan terima kasih kepada Direktur Narkoba Polda Metro Jaya, Bapak AKBP Awaludin Amin yang telah menjadi bapak asuh Kampung Tangguh ini,” Harap Bupati.
Baca juga: Anies Baswedan Ganti Kadis Sumber Daya Air Usai Banjir Jakarta, Ini Penjelasan Wagub
Sementara itu Kasubdit 3 Dirnarkoba Polda Metro Jaya AKBP Awaludin Amin mengungkapkan, tujuan dari kampung tangguh yang pertama kenapa ada Kampung tangguh, jadi setelah dilakukan pengecekan dan melihat data yang ada rupanya benar di Kelurahan Bojong Nangka RW 15 banyak warga yang terpapar COVID-19.
Lanjutnya, maka dari itu dengan adanya program Kampung Tangguh Jaya yang digaungkan oleh Kapolda Metro Jaya berusaha untuk melakukan penanganan terhadap warga yang memang di wilayahnya banyak yang terpapar dengan keterbatasan yang ada, sehingga masyarakat bisa mandiri dan tangguh.
“Kita harapkan adalah penerapan dan pelaksanaan program 3 T dan 5 M dilakukann secara terus-menerus dan masyarakat sendiri harus betul-betul sadar dan disiplin dalam penerapan 5 M tersebut karena kondisi pandemi ini belum tahu sampai kapan berakhirnya, bisa saja ini akan terus ada kalau nanti penerapan 5 M tidak dilakukan secara benar dan disiplin makanya 5 M harus dilakukan secara disiplin oleh masyarakat,” pungkas Awaludin. (red)