Monday , September 16 2024

Pemerintah Arab Saudi Perpanjang Pembatasan COVID-19 Selama 20 Hari

Pemerintah Arab Saudi Perpanjang Pembatasan COVID-19 Selama 20 Hari
Dolumentasi: Suasana umrah di Masjidil Haram di Mekah sambil mematuhi protokol kesehatan dengan mengenakan masker dan menjaga jarak sosial setelah pemerintah Arab Saudi melonggarkan pembatasan.
x

FAKTAMEDIA.ID – Kantor berita Arab Saudi (SPA), mengutip sumber-sumber resmi, hari Minggu (14/2) mengatakan pemerintah akan memperpanjang pembatasan Covid-19 selama 20 hari ke depan guna meredam perebakan virus corona di negara kerajaan yang beberapa pekan terakhir ini mengalami lonjakan kasus baru.

Kebijakan itu mulai berlaku pada Minggu pukul 10 malam waktu setempat, demikian pernyataan Kementerian Dalam Negeri, yang dikutip oleh Kantor Berita SPA.

Pada 3 Februari kerajaan menginstruksikan langkah pencegahan untuk membendung penyebaran pandemi atas rekomendasi otoritas kesehatan.

Baca juga: Ketahanan Pangan dan Pertanian, Jokowi Resmikan Bendungan Tukul di Pacitan

Pembatasan itu mencakup aturan pertemuan sosial tidak boleh melebihi 20 orang, menangguhkan atau menutup semua kegiatan rekreasi dan pusat olahraga umum seperti bioskop, pusat permainan dan hiburan di dalam ruangan, serta pusat kebugaran.

Restoran dan cafe juga harus menangguhkan layanan dalam ruangan dan hanya diizinkan melayani pemesanan yang dibawa pulang..

Baca juga: Dukung Vaksinasi Covid-19, Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang: Masyarakat Jangan Takut

Berdasarkan kebijakan tersebut, pertemuan sosial tidak diizinkan lebih dari 20 orang. Selain itu, seluruh acara dan pesta, seperti pernikahan dan pertemuan bisnis juga dilarang oleh otoritas.

Pembatasan COVID-19 juga akan berdampak pada bioskop, pusat hiburan tertutup, dan tempat bermain dalam ruangan di restoran, mal perbelanjaan, tempat kebugaran dan pusat olahraga, yang masih akan ditutup. Sedangkan restoran dan kafe hanya akan melayani pesan antar.

Kementerian mengindikasikan bahwa langkah pencegahan COVID-19 tunduk pada evaluasi berkelanjutan otoritas terkait.

Kerajaan Teluk yang kaya akan minyak itu hingga kini melaporkan 372.410 kasus COVID-19, termasuk 6.428 kematian. (red)