Menteri PPPA Temui Perempuan dan Anak Korban Bencana di Desa Pukdale NTT

Menteri PPPA Temui Perempuan dan Anak Korban Bencana di Desa Pukdale NTT
Menteri Bintang juga membagikan masker kepada anak-anak korban bencana, dilanjutkan dengan melakukan bincang hangat serta menyanyikan lagu Indonesia Raya.
x

FAKTAMEDIA.ID – Dalam rangkaian kunjungan kerja ke Provinsi Nusa Tenggara Timur, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,

Bintang Puspayoga bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengunjungi Desa Pukdale yang awal April lalu menjadi salah satu desa terdampak bencana siklon tropis seroja.

Tidak sedikit perempuan dan anak di Desa Pukdale ikut menjadi korban. Menteri Bintang dan Menko Muhadjir datang untuk memberikan dukungan baik secara material, moril, maupun sosial bagi para korban khususnya perempuan dan anak.

Menteri Bintang bersama Menko Muhadjir, serta didukung oleh Kementerian/Lembaga lainnya seperti Kementerian Sosial dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyerahkan berbagai paket bantuan bagi para korban bencana seperti makanan siap saji, makanan tambahan, serta santunan bagi keluarga korban jiwa akibat bencana.

Baca juga: DPRD Apresiasi Upaya KPK Lakukan Pencegahan Korupsi di Pemkot Tangerang

Adapun bantuan yang Kemen PPPA salurkan yaitu paket hygine kits (kebersihan diri) yang diberikan oleh UNFPA.

“Kunjungan kami disini untuk memberikan dukungan secara material maupun moril, sekaligus melakukan pemenuhan kebutuhan paket hygine kits untuk memenuhi kebutuhan perempuan dan anak yang bersifat spesifik dan yang tidak kalah penting untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan dan perlindungan bagi perempuan dan anak korban bencana. Perempuan dan anak rawan menjadi kelompok rentan di lokasi bencana,” ungkap Menteri Bintang dalam Dialog Bersama Masyarakat dalam Rangka Penanganan dan Percepatan Penurunan Stunting di Provinsi NTT yang dilaksanakan di Kelurahan Lansiana (03/05).

Menteri Bintang juga membagikan masker kepada anak-anak korban bencana, dilanjutkan dengan melakukan bincang hangat serta menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama yang disambut antusias oleh mereka. Menteri Bintang mengingatkan masyarakat di Desa Pukdale agar tetap disiplin menjaga protokol kesehatan meski dalam kondisi yang terbatas.

Baca juga: Anggota DPRD Sindir Kinerja Forum CSR Kota Tangerang Belum Optimal

“Saat ini kita masih dalam situasi pandemic Covid-19, sehingga saya minta agar kita semua bisa saling menjaga diri dan keluarga serta tetap mematuhi protokol kesehatan,” tegas Menteri Bintang.

Sementara itu, Menko PMK, Muhadjir Effendy menyampaikan keprihatinannya atas bencana yang terjadi di beberapa wilayah NTT pada 4-5 April 2021 lalu. Menko Muhadjir menjelaskan perempuan dan anak merupakan kelompok rentan yang seringkali menjadi korban dalam suatu bencana alam.

Untuk itu, Kemenko PMK terus membangun koordinasi antar Kementerian dan Lembaga, baik yang berada di bawah koordinasi Kemenko PMK seperti Kementerian Sosial, BNPB, dan Kemen PPPA, ataupun yang di luar koordinasinya, serta pemerintah daerah dalam menangani dan menyelesaikan dampak bencana alam agar bisa ditangani dengan baik.

“Kami mengajak Kemen PPPA dalam kunjungan ini, sebagai bentuk upaya pemenuhan kebutuhan bagi para korban bencana di NTT karena Ibu dan anak biasanya menjadi korban dalam suatu bencana. Saya mohon agar kita semua dapat mengutamakan keberadaan nasib dari para ibu, perempuan, dan anak-anak. Saya harap Ibu Menteri PPPA dapat benar-benar menelisik persoalan apa saja yang perlu diselesaikan dan ditampung,” terang Menko Muhadjir.

Desa Pukdale merupakan salah satu wilayah dengan titik terparah di Kabupaten Kupang yang terkena dampak badai siklon seroja. Bupati Kabupaten Kupang, Korinus Masneno dalam laporannya mengungkapkan terdapat 15.710 kepala keluarga yang terdampak banjir, 46.704 masyarakat terdampak, 12 orang meninggal, 20 luka serius, dan 3 (tiga) orang hilang dan belum ditemukan hingga saat ini. Selain rumah penduduk, lokasi pertanian di wilayah tersebut juga hancur dan mengakibatkan gagalnya panen hasil bertani, selain itu kerusakan dalam hal perternakan, yaitu hanyutnya hewan-hewan ternak penduduk akibat tersapu banjir bandang.

“Berbagai upaya penanganan kebencanaan telah kami lakukan. Di antaranya melakukan relokasi pemukiman bagi para korban yang terdampak bencana, salah satunya di Desa Pukdale,” tutup Korinus. (asa)