Friday , November 22 2024

Periode Mei 2023, Nilai Ekspor dan Impor Provinsi Banten Naik Pesat

Periode Mei 2023, Nilai Ekspor dan Impor Provinsi Banten Naik Pesat
Pj Gubernur Banten Al Muktabar.

FAKTAMEDIA.id – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten mencatat perkembangan nilai ekspor Provinsi Banten Mei 2023 mengalami kenaikan sebesar 27,61 persen dibanding bulan sebelumnya, yakni dari US$0,88 miliar (Rp13,2 triliun) menjadi US$1,12 miliar (Rp16,8 triliun). 

Menanggapi hal tersebut, Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan peningkatan nilai ekspor dan impor di Provinsi Banten merupakan hasil kerjasama semua pihak, baik pemerintah, masyarakat dan para pelaku usaha.

“Itu kita maknai sebagai bagian dari kinerja bersama kita dan ada hubungannya dengan penyelenggaraan pemerintahan daerah ini,” ungkap Al Muktabar di Pendopo Gubernur Banten, KP3B Curug, Kota Serang, Rabu (5/7/2023).

“Karena dari parameter-parameter yang secara teknis terjadi spesifik berdasarkan sektornya itu kita banyak mengalami peningkatannya,” sambungnya.

Dengan hal tersebut, kata Al Muktabar, membuktikan pertumbuhan ekonomi terus mengalami peningkatan. Lantaran ekspor dan impor merupakan parameter ekonomi yang sangat penting.

Terlebih hal itu menjadi salah satu arahan Presiden Joko Widodo untuk dapat mengingkatkan pertumbuhan ekonomi.

“Pemerintah Daerah terus mengupayakan dari kemudahan berusaha, kemudian hal lain yang Self development sebagai daya dukung kita dalam agenda investasi, tata niaga ekspor dan impor. Itu terus kita upayakan,” katanya.

Meski demikian, Al Muktabar berharap dengan capaian tersebut dapat menjadi semangat kedepannya, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi tingkat pengangguran dan kemiskinan.

“Jadi langkah-langkah yang terus bergulir secara baik ini menandakan progress kita, ke depan itu harapannya akan terus semakin baik,” tandansya.

Berdasarkan data BPS Provinsi Banten nilai ekspor menurut pelabuhan muatnya yang berada di Provinsi Banten pada Mei 2023, diantaranya Pelabuhan Merak US$ 9,06 juta, Pelabuhan Tanjung Leneng US$ 53,09 juta, Pelabuhan Cigading US$ 101,87 juta (Rp1,5 triliun) dan Bandara Soekarno-Hatta US$ 24,96 juta. Sedangkan yang dari luar Banten mencapai US$ 932,48 juta yang terdiri dari Pelabuhan Tanjung Priok US$ 930,27 juta (Rp13,9 triliun) dan pelabuhan lainnya mencapai US$ 2,21 juta

Sebelumnya, Al Muktabar menyampaikan Pelabuhan Merak pada saat pertama kali dioperasikan guna menunjang aktivitas perekonomian Hindia Belanda kala itu. Posisinya yang sangat strategis karena menghubungkan dua pulau yang besar yakni Jawa dan Sumatera. Selain itu, Pelabuhan Merak menunjang kegiatan seperti ekspor dan impor barang dari Indonesia ke luar negeri.

Selain itu, kata Al Muktabar, Provinsi Banten juga terus melakukan upaya-upaya dalam menunjang peningkatan pertumbuhan ekonomi, diantaranya dengan memberikan fasilitas dan kemudahan kepada para calon investor.

Terlebih, ujar Al Muktabar, Provinsi Banten telah memiliki beberapa fasilitas yang digunakan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, baik dalam meningkatkan nilai ekspor dan impor. Di antaranya, mulai dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Pelabuhan Merak, Pelabuhan Cigading dan pelabuhan lainnya. 

Tidak hanya itu, Provinsi Banten juga saat ini memiliki akses jalan tol, di antaranya jalan tol Jakarta-Merak, jalan tol Serang-Panimbang, serta memiliki akses jaringan Kereta Api.

Sebagai informasi, berdasarkan data BPS Provinsi Banten, nilai ekspor nonmigas Mei 2023 mengalami peningkatan sebesar 28,09 persen menjadi US$1,10 miliar dibanding bulan sebelumnya. Sedangkan nilai ekspor nonmigas terbesar pada Mei 2023 berasal dari golongan barang alas kaki (HS 64) yaitu mencapai US$203,48 juta.

Untuk negara tujuan ekspor nonmigas terbesar Mei 2023 adalah Amerika Serikat dengan nilai ekspor US$147,71 juta. Kenaikan nilai Ekspor nonmigas pada Mei 2023 terjadi pada sejumlah sektor, baik sektor industri, sektor pertanian dan sektor pertambangan dan lainnya.

Selain terjadi kenaikan pada nilai ekspor, nilai impor di Provinsi Banten pada Mei 2023 juga mengalami naik 23,99 persen dibanding bulan sebelumnya, yakni dari US$2,54 miliar menjadi US$3,15 miliar.

Impor migas pada Mei 2023 turun 7,07 persen dari US$601,43 juta (Rp9 triliun) pada bulan sebelumnya menjadi US$558,90 juta (Rp8,3 triliun), kemudian pada komoditi nonmigas terjadi peningkatan nilai impor sebesar 33,62 persen menjadi US$2,59 milyar (Rp38,9 triliun) apabila dibanding bulan sebelumnya. Nilai impor nonmigas terbesar Mei 2023 berasal dari mesin dan peralatan listrik (HS 85) yang mencapai US$525,43 juta (Rp7,8 triliun).

Nilai impor menurut golongan penggunaan barang Mei 2023 dibanding bulan sebelumnya seluruhnya mengalami peningkatan nilai pada bahan baku/penolong sebesar US$375,72 juta (19,55 persen), barang modal naik sebesar US$128,83 juta (Rp1,9 triliun) 28,32 persen dan barang konsumsi sebesar US$104,81 juta (Rp1,5 triliun) (63,92 persen). (hms)