FAKTAMEDIA.id – Ketua DPRD Kota Tangerang Gatot Wibowo menjadi pembicara pada Dinas Ketahanan Pangan (DKP) guna untuk menjaga ketahanan pangan di Kota Tangerang sebagai salah satu prioritas utama dalam postur APBD Tahun Anggaran 2024 yang bertempat di ruang rapat Dinas Ketahanan Pangan.
Ketua DPRD Kota Tangerang Gatot Wibowo mengatakan, ketahanan pangan menjadi bagian prioritas dalam upaya mengantisipasi resesi ekonomi dunia.
“Berbekal pengalaman sejak dulu bangsa Indonesia sudah menjadi swasembada beras, juga sektor perekonomian mengalami stagnasi yang berimbas masalah ketahanan pangan,” ujar Ketua DPRD saat di hubungi, Jum’at (08/12/2023).
Sebab, warga tetap membutuhkan pangan dalam keseharian. Oleh karena itu, perlu adanya upaya antisipasi bersama yang dipersiapkan sejak saat ini.
BACA JUGA: Pemkot Tangerang Akan Koneksikan Rute Bus Tayo dengan Transjakarta
“Jika terjadi, kurangnya pangan sudah memiliki buffer di sektor ketahanan pangan sehingga tidak memperburuk efek resesi ekonomi di Kota Kangerang,” tuturnya.
Politisi PDI Perjuangan itu juga memaparkan, DPRD Kota Tangerang juga menyetujui alokasi Penyertaan Modal Daerah (PMD) dalam rancangan KUA-PAS APBD T.A 2023 ini, yang dapat digunakan menjadi tambahan modal peningkatan di sektor ketahanan pangan, terutama penyediaan bahan pokok yang menjadi tugas dan fungsi BUMD di wilayah Kota Tangerang.
“PT. TNG juga memiliki pengalaman penyediaan barang dan jasa juga kebutuhan pokok bagi warga saat terjadi bila rendahnya ketahanan pangan nantinya,” paparnya.
Untuk itu, Ia juga berharap program urban farming yang menjadi program kerja dari Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian tidak sekadar formalitas semata, tapi memunculkan nilai ekonomis yang mampu memberikan daya ketahanan pangan yang stabil di pasar.
“Alhasil, program urban farming di Kota Tangerang memberikan pengaruh signifikan dalam upaya peningkatan sektor ketahanan pangan,” ungkapnya.
BACA JUGA: Teater Kang Nong Kota Tangerang Juarai Kegiatan Gelar Karya
Gatot juga meminta Dinas Ketahanan Pangan, PT. TNG dan Bulog berkonsolidasi dan sinergi mengantisipasi efek resesi ekonomi. Ketiga sektor pengampu ini duduk bersama menyusun konsep dan mengeksekusi sesuai tugas fungsi masing-masing.
“Alhasil, kita dapat memberikan kabar baik bagi warga KotaTangerang walaupun secara nasional kita mendengar akan terjadi resesi ekonomi tahun 2023, kesiapan ketiga sektor pengampu di KotaTangerang tidak menambah kekhawatiran tersebut. Dan memastikan kebutuhan harga stabil dan pasokan mencukupi,” tandasnya. (Sf)