Friday , November 22 2024

Al Muktabar: Indikator Makro di Provinsi Banten Berjalan Baik

Al Muktabar: Indikator Makro di Provinsi Banten Berjalan Baik
Indikator Makro di Provinsi Banten Berjalan Baik

FAKTAMEDIA.id – Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan, pada tahun 2023 secara umum indikator makro di Provinsi Banten berjalan dengan baik. Investasi berjalan dengan baik, inflasi terkendali, serta kemiskinan dan pengangguran alami tren menurun.

Hal itu diungkap Al Muktabar usai menghadiri Banten Economic Outlook 2023 dengan tema Kemandirian Pangan: Peningkatan Produksi Dengan Optimalisasi Potensi Lokal Banten, di Gedung Negara Provinsi Banten, Jl Brigjen KH Tb Syam’un No. 5 Kota Serang, Senin (18/12/2023).

Menurut Al Muktabar, kondisi makro saat ini menjadi dasar untuk melangkah di tahun 2024. Termasuk dalam penanganan stunting dan gizi buruk, kemiskinan ekstrem hingga keterlibatan PKK dalam pengendalian inflasi dan ketahanan pangan.

“Kita akan terus meningkatkan pencapaian-pencapaian itu,” ungkapnya. 

BACA JUGA: Menkeu Sri Mulyani: Pendapatan Negara Capai Rp2.553,2 Triliun

“Secara spesifik keterlibatan PKK dan Posyandu berkontribusi dalam berbagai hal untuk membangun ketahanan keluarga,” tambahnya.

Dikatakan, bila langkah-langkah seperti itu berkembang secara menyeluruh sangat baik bagi tatanan kehidupan masyarakat Banten. Provinsi Banten memiliki potensi posisi kewilayahan yang strategis, infrastruktur bandara, pelabuhan, jalan tol, hingga ruas jalan status mantap.

Masih menurut Al Muktabar, Banten Outlook Economic 2023 merupakan evaluasi kinerja ekonomi dalam rangka menyongsong masa depan. Serta rumusan rekomendasi sebagai policy brief dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah 2024. Perekonomian perlu didukung stabilitas daerah, infrastruktur, serta penyiapan sumber daya manusia.  
 
Dijelaskan, Pemprov Banten mendorong para investor untuk berinvestasi di sektor hilir. “Dialog-dialog kita dengan investor, di Provinsi Banten jangan ragu untuk hilirisasi. Makin hilir makin besar keuntungannya,” ungkap Al Muktabar.   

“Pemerintah hadir dengan instrumen policy. Kita bisa menawarkan pada proses hilirisasi bagi swasta atau BUMN bahwa investasi di Provinsi Banten menjanjikan. Memberi ruang untuk mendapatkan nilai tambah keuntungan serta kemudahan usaha,” pungkasnya.

Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten Imaduddin Sahabat mengatakan, pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten pada tahun 2023 diperkirakan di level 4,7 hingga 5,3 persen.

Untuk akselerasi pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten pada tahun 2024, Imaduddin Sahabat rekomendasikan lima (5) hal kepada Pemprov Banten. Pertama sinergi kebijakan fiskal salah satunya melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan di Provinsi Banten.

BACA JUGA: Walikota Arief Apresiasi Peran Ulama Menjaga Kerukunan Umat

Kedua, sinergi kebijakan stabilitas sistem keuangan salah satunya pembiayaan UMKM. Ketiga, sinergi dalam akselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan nasional melalui mobile banking dan business matching QRISS. Keempat, sinergi dalam hilirisasi pertanian. Serta, kelima sinergi kebijakan perdagangan, investasi dan infrastruktur. 

Dalam kesempatan itu, Bank Indonesia menjalin kolaborasi dengan Pemprov Banten dan TP PKK Provinsi Banten dalam pengendalian inflasi melalui Gerakan Ketahanan Pangan Menanam Cabai.

Dalam kesempatan itu, Ketua TP PKK Provinsi Banten Tine Al Muktabar mengatakan PKK memiliki kapital sosial yang besar. PKK sebagai organisasi masyarakat yang level organisasinya sampai ke rumah tangga.

“Program ketahanan pangan, salah satu bagian dari 10 Program Pokok PKK. Programnya mengoptimalkan lahan pekarangan untuk tanaman produksi,” ungkapnya.

Dikatakan, Gerakan Ketahanan Pangan Menanam Cabe di Provinsi Banten merupakan kolaborasi PKK, Pemprov Banten, dan Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Banten.

“Gerakan massif sampai tingkat rumah tangga,” ungkap Tine.

Dalam kegiatan itu, TP PKK Provinsi Banten dan TP PKK Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten mendapatkan bantuan bibit cabai untuk disalurkan kepada para anggota dan kader PKK.  (red)