FAKTAMEDIA.ID – Beredar rekaman video yang mendadak viral, video tersebut berisi gambar 17 belas mobil baru berjejer masuk ke Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Netizen dihebohkan rekaman video yang menampilkan warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur membeli mobil baru. Ada 17 mobil baru dibeli warga.
Uniknya, belasan mobil mewah Toyota itu dikirim ke rumah warga dengan diangkut menggunakan truk towing sambil dikawal mobil patroli pengawalan (Patwal) polisi.
Baca juga: Olla Pebisnis Perhiasan Imitasi Jadi ‘Tajir Mlintir’ Kantongi Omset Rp4,5 Miliar Sebulan
Rekaman video berdurasi kurang dari satu menit itu ramai di media sosial (medsos) usai diunggah oleh salah satu akun bernama Berkelana ke grup Facebook Jaringan Informasi Tuban (Jitu) dengan diberikan keterangan “Barokallah dan tiga emoticon tangan menadah”. Sontak postingan tersebut dibanjiri komentar.
Aksi warga borong mobil mewah tersebut dibenarkan Kepala Desa (Kades) Sumurgeneng, Gihanto. Mobil tersebut dibeli dari Surabaya oleh warga dengan menggunakan uang yang berasal dari ganti rugi lahan untuk proyek kilang minyak.
“Iya mas benar, warga membelinya berkelompo pada Minggu kemarin (14/2). Total ada 17 mobil yang dibeli dan semuanya baru merk Toyota,” katanya, dikonfirmasi, Selasa, 16 Februari.
Baca juga: Gubernur Banten Tinjau Bangunan Gedung Perkantoran Baru untuk Melayani Masyarakat
Berdasarkan informasi yang dihimpun, menurut Kepala Desa (Kades) Sumurgeneng, Jenu, Tuban, Gihanto, mengatakan para warga membeli mobil baru tersebut menggunakan uang yang berasal dari pembayaran ganti rugi lahan untuk proyek pembangunan Kilang Tuban atau New Grass Root Refinery (NGRR) di wilayah Kecamatan Jenu.
la mencatat ada 176 mobil baru yang dibeli warga sejak mereka menerima uang ganti rugi lahan kilang minyak hingga sampai saat ini. Satu warga ada yang membeli 2 sampai 3 mobil.
“Ada sekitar 176 mobil baru yang dibeli warga, itu belum yang mobil bekas. Warga membeli dengan menggunakan uang dari pembebasan lahan proyek kilang. Satu orang ada yang beli dua sampai tiga mobil,” katanya.
Di Desa Sumurgeneng sendiri ada sekitar 280 warga atau pemilik lahan yang terdampak proyek pembangunan kilang minyak. Semua warga telah setuju lahannya dijual untuk pembangunan proyek nasional tersebut.
Katanya, harga ganti rugi lahan milik warga dibanderol dengan rata-rata berkisar Rp 680 ribu per meter persegi. Penentuan nilai harga lahan milik warga itu telah diputuskan oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) setelah melakukan penghitungan harga melalui appraisal.
“Harga ganti rugi lahan disini sekitar Rp600 ribu dan tertinggi Rp800 ribu per meter persegi,” ujar Kades Sumurgeneng.
Rata-rata warga Desa Sumurgeneng Tuban mendapatkan uang ganti rugi lahan untuk proyek pembangunan kilang minyak sebesar Rp 8 miliar. Selain itu, ganti rugi yang diterima warga paling sedikit di desa sini ada sekitar Rp 35 juta dan paling banyak Rp 28 miliar.
Ternyata para warga di Tuban mendadak kaya, dilatarbelakangi oleh kerjasama PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP) dengan Spanish Tecnicas Reunidas SA (TRSA) di Moskow, Rusia (28/10/2019). (red)